Alkisah hidup seorang remaja bernama Fulan yang hidup seorang diri ditengah perjalanan Ia merasa lapar dan ingin sekali mengisi perutnya. Ditengah perjalanan Ia menemukan sebuah apel yang tengah jatuh dari pohonnya. Kemudian Ia membersihkan dan menggigitnya untuk mengisi perutnya. Tiba-tiba ia tersadar akan kesalahannya, si Fulan berkata dalam hatinya "Apel ini pasti ada pemiliknya, aku harus mencari dan menemukan pemiliknya". Kemudian ia mencari pemilik kebun apel itu. Setelah mencari ia bertemu dengan seorang Bapak pemilik kebun dan ia berkata "Mohon maaf saya tidak sengaja mengambil apel yang telah matang dan jatuh dari pohonnya di kebun Bapak", kemudian Bapak itu seraya membentak "Kamu saya maafkan asalkan mau menikahi putriku yang buta, pincang, tuli dan bisu". Si Fulan terkejut dan berkata "Saya harus menikahi putri Bapak yang buta, pincang, tuli dan bisu, apa tidak salah Pak?" kemudian setelah berdebat panjang akhirnya pemuda itu mengiyakan permintaan Bapak pemilik kebun.
Di tengah pernikahan ia berdampingan dengan putri Bapak yang wajahnya tengah ditutupi kain. Setelah selesai acara pernikahan dengan berat hati ia berkata, bolehkah aku melihat wajahmu. Kemudian putri Bapak tersebut menyibakkan kain yang menutupi wajahnya. Dan alangkah terkejutnya pemuda tersebut dan langsung bertanya kepada Bapak "Apa tidak salah Bapak maunya menikahkan saya dengan wanita yang buta, pincang, tuli dan bisu?tetapi mengapa ia begitu sempurna cantik, tidak buta, tidak tuli, dan tidak bisu". Bapak tersebut berkata "Saya telah menikahkan kamu dengan putriku yang buta, ia tidak pernah melihat hal-hal yang diharamkan, ia pincang dari tempat-tempat maksiat, ia tuli dari pendengaran yang tidak benar, ia bisu dari membicarakan aib orang lain."
Begitulah jodoh, Allah telah menempatkan seorang lelaki yang baik dengan wanita yang baik beritu juga dengan sebaliknya.
Di tengah pernikahan ia berdampingan dengan putri Bapak yang wajahnya tengah ditutupi kain. Setelah selesai acara pernikahan dengan berat hati ia berkata, bolehkah aku melihat wajahmu. Kemudian putri Bapak tersebut menyibakkan kain yang menutupi wajahnya. Dan alangkah terkejutnya pemuda tersebut dan langsung bertanya kepada Bapak "Apa tidak salah Bapak maunya menikahkan saya dengan wanita yang buta, pincang, tuli dan bisu?tetapi mengapa ia begitu sempurna cantik, tidak buta, tidak tuli, dan tidak bisu". Bapak tersebut berkata "Saya telah menikahkan kamu dengan putriku yang buta, ia tidak pernah melihat hal-hal yang diharamkan, ia pincang dari tempat-tempat maksiat, ia tuli dari pendengaran yang tidak benar, ia bisu dari membicarakan aib orang lain."
Begitulah jodoh, Allah telah menempatkan seorang lelaki yang baik dengan wanita yang baik beritu juga dengan sebaliknya.